Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Literasi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLkhk8AQ2diNu03FusbEKrzXP3YwGw3haq_XQoCtY0LO1Syw_cx9gtE4LLvD0iHGI4cwK0sBoNQVfQ994oD7jkMbZmZGEU32m5uc5jSXysFPg_bweAyroZuYvJk4sbBE64IVFJxW51WDi_9MK-0Q1E7XEg39hZ8-LWtYEsCrhmPwU2agJM-miSDC_Kxg/s72-c/Mock%20up.png click to zoom
Ditambahkan 06.12
Kategori Buku Produk Produk Buku
Harga Rp.42.000@ Penulis: Moh. Mursyid Editor:  Nurul Istifaiyah Desain Sampul:  Tim Kreatif Azyan Publishing Tata Letak Isi:  Azyan El Zawawi Cet...
Share
Hubungi Kami
Beli Sekarang

Review Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Literasi



Rp.42.000@

Penulis: Moh. Mursyid
Editor: Nurul Istifaiyah
Desain Sampul: Tim Kreatif Azyan Publishing
Tata Letak Isi: Azyan El Zawawi


Cetakan Pertama, Maret 2019
Tebal: x + 90 hlm; 13 x 19 cm

p-ISBN: 978-602-5552-42-7
e-ISBN: Proses

"Buku adalah energi" demikian penulis ungkapkan. Sejatinya sekadar kumpulan lembaran kertas yang buku bukanlah berisi rangkaian kata menjadi sebuah kalimat. Buku merupakan representasi hasil gagasan atau pemikiran penulisnya yang ditransfer kepada para pembaca.

Di balik buku tersimpan sebuah energi besar di mana dapat menggerakkan para pembacanya untuk
memahami dan berbuat sesuatu yang mengubah dari kondisi sebelumnya. Tentu saja hal ini dapat dirasakan jika buku tidak hanya dibaca, tetapi juga dipraktikkan secara langsung. Artinya, apa yang dibaca tidak sekadar mengendap dalam pemikiran saja, tetapi diikuti dengan aksi nyata.

Energi yang tersimpan dalam buku inilah yang kemudian dapat diubah menjadi sebuah kekuatan
untuk memberdayakan masyarakat. Selama ini, banyak sekali problem umum yang terjadi di masyarakat, mulai dari pendidikan, ekonomi, sosial, dan lainnya. Dalam 
hal ini, perpustakaan yang notabene sebagai sebuah institusi yang mengelola buku dan bahan bacaan lainnya, sangat berpotensi memberikan kontribusi lebih terhadap permasalahan umum di masyarakat.

Selama ini, perpustakaan masih dianggap sebagai ruangan statis yang berisi kumpulan buku untuk dibaca dan dikelola. Akhirnya, keberadaan perpustakaan semakin ditinggalkan dan tergantikan dengan adanya teknologi. Untuk itu, agar keberadaan perpustakaan benar-benar dirasakan keberadaannya di masyarakat, diperlukan adanya berbagai upaya, salah satunya dengan program pemberdayaan masyarakat.

Perpustakaan dapat mengadakan program pemberdayaan masyarakat berbasis literasi di mana
buku menjadi 'peluru' atau amunisinya, sementara perpustakaan sebagai 'motor penggerak' utamanya.
Upaya pemberdayaan ini berusaha mensinergikan keberadaan buku atau bahan bacaan yang ada di
perpustakaan dengan berbagai kegiatan pemberdayaan di masyarakat. Dengan demikian, masyarakat akan mendapatkan manfaat secara langsung dari apa yang mereka baca. Nantinya, perpustakaan benar-benar hadir sebagai solusi atas berbagai permasalahan di masyarakat.

Buku berjudul
"Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Literasi" ini merupakan sebuah ikhtiar kecil untuk
melontarkan ide dan gagasan kepada masyarakat bahwa 
dengan kegiatan membaca kita bisa memberdayakan masyarakat.




Komentar